Patung di Purwakarta? Tiga buah patung di Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat dirusak dan dirubuhkan oleh masa. Tiga patung tersebut yaitu Patung Semar, Patung Gatot Kaca, dan Patung Bima. Ukuran patung yang dirusak dan dirubuhkan tersebut ukurannya bervariasi, ada yang tinggi 2,5 meter sampai dengan tinggi 5 meter.
Sekelompok orang yang merobohkan patung tokoh pewayangan itu pada tengah hari menamakan dirinya Masyarakat Peduli Purwakarta . Mereka menilai keberadaan patung tersebut tidak sesuai dengan identitas masyarakat Purwakarta yang religius.
Patung Bima adalah patung terbesar dari ketiga patung yang dirusak dan dirubuhkan oleh masa, Patung tersebut terletak di Jalan Baru Purwakarta.
Ketiga patung tersebut dirusak dan dirubuhkan oleh masa dengan menggunakan tali panjang untuk menarik dan menggulingkannya. Setelah patung dirusak dan dirubuhkan hingga jatuh ketanah, patung tersebut kemudian dibakar oleh massa yang tidak diketahui identitasnya.
Dugaan saat ini kejadian perusakan dan perubuhan patung sampai dibakar di purwakarta tersebut adalah sebagai puncak dari kemarahan dan ketidakpuasan massa terhadap kebijakan pembangunan patung di beberapa tempat di kota Purwakarta oleh Bupati Purwakarta.
Aksi Massa ini dipicu karena kebijakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang selama ini dinilai meresahkan karena membangun patung di spot spot tertentu di sudut kota Kabupaten Purwakarta.
Pembangunan patung di Kabupaten Purwakarta tidak sesuai dengan aspirasi warga, dan juga tidak ada sosialisasi terlebih dahulu dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Sampai saat ini situasi di Kabupaten Purwakarta masih belum stabil, setelah melakukan pengrusakan terhadap tiga patung yang ada dalam tokoh pewayangan tersebut, kini masa menuju ke target ke empat yaitu Patung Kiansantang yang ada disekitar Gedung Kembar di Kabupaten Purwakarta. Massa menganggap pembangunan patung di Kabupaten Purwakarta yang terkenal dengan sebutan kota santri tersebut adalah pemusrikan.
Namun sebelum pengrusakan terjadi terhadap Patung Kianstang, Massa yang hendak menghancurkan patung-patung yang dianggap adalah berhala di Kabupaten Purwakarta, telah di hadang oleh Aparat Keamanan gabungan dari Petugas Polisi, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Patung-patung kabupaten purwakarta fungsinya adalah untuk estetika kota sekaligus menjadi trademark kota Purwakarta. Ini karya seni tidak ada hubungannya dengan berhala!.
Seandainya keinginan ormas-ormas ini terus dibiarkan, maka semua budaya Indonesia akan punah. Orang Indonesia akan dipaksa untuk keluar dari akar budayanya. Suatu saat masyarakat dunia akan lupa terhadap Indonesia. Bagi masyarakat dunia nanti Indonesia tak jauh bedanya seperti negara Arab yang buka cabang di Asia Tenggara.
Jika ini terus dibiarkan tidak mustahil, patung Jendral Sudirman, Soekarno Hatta, Pancoran bahkan patung-patung di candi Borobudur dan Prambanan akan jadi korban selanjutnya.
Lalu apa tanggapan anda sebagai warga Purwakarta menganggapi peristiwa ini?
Sekelompok orang yang merobohkan patung tokoh pewayangan itu pada tengah hari menamakan dirinya Masyarakat Peduli Purwakarta . Mereka menilai keberadaan patung tersebut tidak sesuai dengan identitas masyarakat Purwakarta yang religius.
Patung Bima adalah patung terbesar dari ketiga patung yang dirusak dan dirubuhkan oleh masa, Patung tersebut terletak di Jalan Baru Purwakarta.
Ketiga patung tersebut dirusak dan dirubuhkan oleh masa dengan menggunakan tali panjang untuk menarik dan menggulingkannya. Setelah patung dirusak dan dirubuhkan hingga jatuh ketanah, patung tersebut kemudian dibakar oleh massa yang tidak diketahui identitasnya.
Dugaan saat ini kejadian perusakan dan perubuhan patung sampai dibakar di purwakarta tersebut adalah sebagai puncak dari kemarahan dan ketidakpuasan massa terhadap kebijakan pembangunan patung di beberapa tempat di kota Purwakarta oleh Bupati Purwakarta.
Aksi Massa ini dipicu karena kebijakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang selama ini dinilai meresahkan karena membangun patung di spot spot tertentu di sudut kota Kabupaten Purwakarta.
Pembangunan patung di Kabupaten Purwakarta tidak sesuai dengan aspirasi warga, dan juga tidak ada sosialisasi terlebih dahulu dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Sampai saat ini situasi di Kabupaten Purwakarta masih belum stabil, setelah melakukan pengrusakan terhadap tiga patung yang ada dalam tokoh pewayangan tersebut, kini masa menuju ke target ke empat yaitu Patung Kiansantang yang ada disekitar Gedung Kembar di Kabupaten Purwakarta. Massa menganggap pembangunan patung di Kabupaten Purwakarta yang terkenal dengan sebutan kota santri tersebut adalah pemusrikan.
Namun sebelum pengrusakan terjadi terhadap Patung Kianstang, Massa yang hendak menghancurkan patung-patung yang dianggap adalah berhala di Kabupaten Purwakarta, telah di hadang oleh Aparat Keamanan gabungan dari Petugas Polisi, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Patung-patung kabupaten purwakarta fungsinya adalah untuk estetika kota sekaligus menjadi trademark kota Purwakarta. Ini karya seni tidak ada hubungannya dengan berhala!.
Seandainya keinginan ormas-ormas ini terus dibiarkan, maka semua budaya Indonesia akan punah. Orang Indonesia akan dipaksa untuk keluar dari akar budayanya. Suatu saat masyarakat dunia akan lupa terhadap Indonesia. Bagi masyarakat dunia nanti Indonesia tak jauh bedanya seperti negara Arab yang buka cabang di Asia Tenggara.
Lalu apa tanggapan anda sebagai warga Purwakarta menganggapi peristiwa ini?
-
Facebook
Like Our Page .:MJN Tech:.Like us On Facebook
-
Google+
Add Us To your CircleAdd Us On Google+
-
Twitter
Join Us on TwitterFollow Us on Twitter
0 komentar "Purwakarta Kontroversi Patung, ada Apa Dengan Patung", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment