Translate

Melihat Indahnya Matahari di Pagi hari Kota Purwakarta

Selamat Pagi Dunia :D.. Coretanku yang satu di buat untuk mengenang 3harinya almarhum ayah saya yang pantang menyerah dan penuh dengan semangat, tetapi sekarang sudah tiada pergi meninggalkan dunia ini dan sudah di alam Surga, amin.

Sejenak saya berpikir, apakah hari ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya? :D saya terbangun sangat pagi sekali, tidak biasanya. seperti biasa saya setelah bangun tidur minum Air Putih 2 gelas itu semua untuk kesehatan saya, dan pagi ini saya ke belakang rumah melihat Terbitnya Matahari di pagi Jum'at yang indah dan cerah walaupun hati ini tidak seindah dan secerah Matahari tetapi saya ingin sekali berbagi pengalaman hari ini dengan apa yang saya temui tiap hari yaitu dunia internet :) ..

dari hari ke hari tidak terasa hidup didunia ini, seakan-akan semuanya cepat berakhir di telan oleh waktu. jam 7 pagi tepatnya saya membuat goreng telur :) untuk sarapan pagi (breakfast) hmmm,, enak itu menurut saya sudah lebih dari cukup, setelah itu saya pergi ke Kuburan Almarhum Ayah Saya yang baru meninggal 3 hari yang lalu, berdoa dan berdzikir. seketika saya pulang saya teringat di pagi hari Ayah suka berkata sebelum ke Kantor " a jadilah orang yang bijak, jangan jadi orang egois dan sombong " kata-kata itu terus mengingatkan saya untuk menjadi orang? (manusia) karena untuk menjadi orang itu susah. sambil berjalan kaki pulang menuju rumah setelah ke kuburan alm. Ayah handa tercinta saya bertemu seorang laki-laki yang sedang menggendong anaknya menuju Sawah karena posisi lahan ke tempat kuburan melalui sawah, betapa indahnya melihat kegambiraan antara anak dan ayah, ketika si anak berkata "Bapak kalo dede udah gede nanti, dede pengan jadi Pilot supaya bapak bisa di ajak sama dede ke Mekah untuk jadi haji sama seperti Pak Haji yang punya toko" itu bisikan anak kepada ayahnya yang terdengar oleh saya secara tidak sengaja karena arah jalan tujuan pulang saya sama dengan mereka, saya sempat berfikir kenapa secepat ini ayah meninggalkan keluarga tercinta, sekarang hanya tinggal saya anak paling besar, Ibu, dan ke tiga adik saya. tanpa kehadiran ayah, saya mencoba untuk bisa tegar di Usia 22 tahun ini, ketiga adik saya belum pada dewasa dan ada yang masih berumur 4 tahun. saya berjalan kaki sambil berfikir mungkin inilah takdir karena Allah SWT Maha Kuasa, ketiadaanya Ayah adalah jalan hidup baru menuju sukses. saya sangat menyesal karena cita-cita dan harapan saya dulu berkata saya Ayah cuma "bapak aku ingin menggapai bintang bersamamu, dan ketika aku sudah menjadi bintang bapak harus ada disampingku" ituyang saya ucapkan berkali-kali kepada ayah ketika usia saya 7 tahun sedang di bangku SD kelas 2. saya menyesal tidak bisa mengungkapkan sesuatu yang lebih penting pada ayah. setelah penyakit ayah tak kunjung sembuh selama 9 bulan, 3 bulan pertama saya tidak bersamanya karena sibuk mengurus skripsi. setelahnya saya menemani ayah hingga ajal menjemputnya. padahal ayah masih muda, penyakitnya begitu tidak bisa dibayangkan oleh akal sehat, diguna-guna oleh kakak kandugnya sendiri.

kalo ayah saya tidak mengajarkan kesabaran, ketabahan hati dan kerendahan hati mungkin saya sudah membalasnya, tetapi pikiran dan hati saya tidak untuk itu. Toh, nanti juga ada balasanya.
sekian terimakasih, mungkin nanti saya lanjutkan, sekarang jamnya untuk mencari sesuap nasi di esok hari :)

0 komentar "Melihat Indahnya Matahari di Pagi hari Kota Purwakarta", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Link Sobat